PENGENDALIAN STRATEGIK:
MENGAWAL DAN MENGEVALUASI STRATEGI
Pengendalian strategi berhubungan dengan pelacakan
strategy sejak diimplementasikannya, mendeteksi masalah dan perubahan premis
yang mendasari dan membuat penyesuaian yang diperlukan. Manajer yang
bertanggung jawab akan keberhasilan strategi biasanya menjawab
pertanyaan-pertanyaan di bawah ini
1.
Apakah kita sudah bergerak ke arah
yang benar? Apakah asumsi kita tentang tren utama dan perubahan sudah tepat?
Apakah kita melakukan hal penting yang perlu dilakukan? Haruskah kita mengubah
atau membatalkan strategi?
2.
Bagaimana kita bekerja? Apakah
tujuan dan jadwal sudah cocok? Apakah biaya, revenue, dan cash flow sesuai
dengan perkiraan? Apa perlu membuat perubahan operational?
Pengendalian strategis
Pengendalian/
Kontrol strategic dapat mengubah strategi sebuah perusahaan.
Ada empat jenis pengendalian strategic yaitu:
1.
Pengendalian premis
2.
Pengendalian implementasi
3.
Pengawasan strategic
4.
Pengendalian kewaspadaan khusus
Pengendalian Premis
Dimaksudkan untuk mengontrol
secara sistematis dan berkelanjutan
apakah premis yang dijadikan
dasar masih valid. Semakin cepat premis yang tidak valid diketahui, semakin
baik kesempatan untuk perubahan strategy yang dapat diterima.
Premis perencanaan berhubungan dengan factor lingkungan dan
industry. Faktor lingkungan termasuk
inflasi, teknologi, suku bunga, regulasi dan perubahan demografi/ social.
Faktor industry yaitu competitor, supplier, pengganti product, dan hambatan.
Strategi sering didasarkan pada banyak
premis, oleh karena itu seorang manajer dituntut mampu menyeleksi yang mana
yang member dampak besar pada strategi dan perusahaan.
Premis kunci sebuah strategi harus
diidentifikasi dan dicatat selama proses perencanaan. Tanggung jawab untuk
memonitor premis diberikan kepada orang atau depertemen yang berkualitas sumber informasinya. Premis-premis ini
harus terus diupdate (dan prediksi baru harus dibuat). Aspek kunci dari
strategi yang akan terpengaruh oleh perubahan premis tertentu harus diidentifikasi
sebelumnya sehingga penyesuaian karena revisi premis bisa dilakukan.
Strategi implementasi terjadi sebagai serangkaian langkah, program,
investasi dan aksi yang terjadi pada jangka waktu tertentu. Pengendalian/
Kontrol implementasi adalah Serangkaian
langkah, program, investasi dan aksi yang terjadi selama jangka waktu tertentu
untuk mengkaji apakah strategi keseluruhan perlu diubah karena hasil dari
kegiatan tambahan yang mengimplementasikan keseluruhan strategy. Dua jenis
control implementasi yaitu monitoring strategic thrusts (monitoring tujuan/
arah strategis) dan milestone reviews.
Arah/ tujuan
strategis memberi informasi kepada manajer yang membantunya menentukan apakah
keseluruhan strategi mengarah maju seperti yang direncanakan atau seperti
kebutuhan yang disesuaikan. Pendekatannya yaitu (1) sepakat sejak awal dalam
proses perencanaan tentang arah/ tujuan mana yang menjadi factor penting dalam
keberhasilan strategi dan (2) menggunakan asesmen stop/go yang dihubungkan
dengan serangkaian hambatan yang bermakna (waktu, biaya, riset dan pngembangan,
sukses, dll) yang mengarah pada tujuan/ arah tertentu.
Milestone bisa
merupakan kejadian-kejadian penting, alokasi sumber penting, atau perjalanan
waktu. Milestone reviews yang terjadi biasanya melibatkan asesmen kembali
secara menyeluruh tentang strategi dan kelayakan melanjutkan atau memfokuskan
arah perusahaan
Tujuan penting
dari milestone review adalah memeriksa dengan penuh ketelitian strategi
perusahaan untuk mengontrol strategi di masa depan.
Pengawasan
strategic adalah Kegiatan untuk memonitor kejadian dalam range yang luas baik
yang terjadi di dalam maupun di luar perusahaan yang berdampak pada strategy.
Tujuan diadakannya strategic surveillance adalah untuk mendapatkan informasi
penting dan tidak diantisipasi oleh monitoring umum dari berbagai sumber
informasi. Pengawasan strategic ini merupakan kegiatan scanning (melihat secara
cepat) lingkungan.
Kontrol
Kewaspadaan/ kesiapsiagaan Khusus adalah Pemikiran kembali yang detil dan cepat
tentang strategi sebuah perusahaan karena kejadian yang tiba-tiba dan tidak
diharapkan. Dalam banyak perusahaan tim krisis yang akan menangani respon awal
perusahaan terhadap kejadian-kejadian yang tidak terduga yang berdampak
langsung pada strategi perusahaan. Sekarang semakin banyak perusahaan yang
telah mengembangkan rencana kontijensi bersama tim krisis untuk merespon
keadaan darurat.
Karakteristik empat jenis control strategic dapat
dibedakan sebagai berikut:
|
Pembeda
|
Premise
Control
|
Implementation
control
|
Strategic
surveillance
|
Special alert
|
|
definisi
|
Asumsi atau
prediksi yang dimaksudkan
untuk mengontrol secara sistematis dan berkelanjutan apakah premis yang
dijadikan dasar masih valid.
|
Serangkaian
langkah, program, investasi dan gerakan yang terjadi selama jangka waktu tertentu untuk mengkaji
apakah strategi keseluruhan perlu diubah karena hasil dari kegiatan tambahan
yang mengimplementasikan keseluruhan strategy
|
Kegiatan
untuk memonitor kejadian dalam range yang luas baik yang terjadi di dalam
maupun di luar perusahaan yang berdampak pada strategy. Tujuan diadakannya
strategic surveillance adalah untuk mendapatkan informasi penting dan tidak
diantisipasi oleh monitoring umum atau sumber informasi
|
Pemikiran
kembali yang detil dan cepat tentang strategi sebuah perusahaan karena
kejadian yang tiba-tiba dan tidak diharapkan
|
|
Obyek yang dikontrol
|
Premis
perencanaan dan proyeksi
|
Tekanan/
dorongan strategic and milestones
|
Ancaman dan
peluang terhadap strategi
|
Kejadian-kejadian
yang dapat dikenali tapi kecil kemungkinannya mungkin terjadi
|
|
Tingkat focus
|
Tinggi
|
Tinggi
|
Rendah
|
Tinggi
|
Contoh
Kasus Implementation Control
Pengendalian
implementasi di Days Inn. Pada saat Days Inn memelopori segmentasi anggaran di
industry penginapan, strategi utamanya adalahmenekankan pada fasilitas yang
dimiliki oleh perusahaan dan mempertahankan rasio franchise 3 untuk 1. Rasio
ini memastikan control total perusahaan induk terhadap standar, harga dan
sebagainya. Ketika perusahaan lain mulai bergerak ke segment anggaran, Days Inn
melihat kebutuhan untukekspansi secara cepat ke seluruh Amerika dan membalik
sikap franchise yang conservative. Hal ini akan mempercepat kemampuan membuka
lokasi baru. Kontrol implementasi yang dilakukan mensyaratkan evaluasi
franchise dan mereview milestones tahunan. Dua tahun pelaksanaan program,
eksekutif Days Inn memastikan bahwa ratio franchise ke perusahaan yang tinggi
bisa dikelola sehingga mereka mempercepat pertumbuhan franchise dengan
menggandakan departemen penjualan franchise.
Contoh
Kasus Strategic Surveillence
Citicorp
sedang meneruskan strategi pengembangan produk yang agresif yang dimaksudkan
untuk meningkatkan pertumbuhan pendapatan tahunan 15% sementara perusahaan
menjadi lembaga yang mampu mensuplai client dimanapun di dunia dengan berbagai
layanan financial. Halangan utama untuk meraih pertumbuhan pendapatan adalah
kegagalan Citicorp dikarenakan pinjaman-pinjaman sebelumnya yang besar pada
Negara-negara dunia ketiga yang bermasalah. Rencana jangka panjang Citicorp
mengasumsikan 10% kegagalan tahunan pinjaman dunia ketiga selesai dalam periode
5 tahun. Citicorp menjaga pengawasan strategic aktif dengan membuat cabang
internasionalnya memonitor setiap hari pengumuman dari pemerintah dan dari
kontak orang dalamnya tentang perubahan kondisi keuangan di Negara
penyelenggara. Pada saat pengawasan mendeteksi adanya potensi masalah,
manajemen akan menyesuaikan sikapnya.
Studi
Kasus Special Alert Control
Dampak
langsung dari tabrakan pesawat dapat menghancurkan perusahaan penerbangan tsb.
United Airlines telah membuat persiapan untuk menangani hal tak terduga ini.
Wakil presiden eksekutif mengepalai tim krisis yang bertanggung jawab untuk
meresponnya. Anggota tim harus selalu siaga dan siap dipanggil
sewaktu-waktu.Jika kantor pusat di Chicago mendapat berita pesawat tabarakan/
jatuh mereka harus ada di “ruangan perang “ dalam 1 jam untuk mengarahkan
respon. Bahkan tempat tidur disediakan I dekat situ agar tetap mendapat update
informasi saat mereka tidur. Anggota tim telah dipilih secara hati-hati melalui
drill krisis yang disi ulasikan Tujuannya untuk menyeleksi mereka yang tidak
mampu bertahan dibawah stress. Tim krisis ini akan diaktivasi ketika American Airlines
menggumumkan perang. Tim krisis harus berainstorming tentang bagaimana mereka
akan terdampak oleh competitor yang punya masalah serius sampai pada krisis
yang melibatkan pembajakan atau penyanderaan pegawai United.
Sistem
Kontrol Operasional
Sistem Kontrol
Operasional mengarahkan, memonitor dan mngevaluasi kemajuan dalm memenuhi
obyektif tahunan. Biasanya control operasional menyiapkan evaluasi post aksi
dan untuk periode waktu yang pendek – biasanya satu bulan sampai satu tahun.
Agar efektif system control operasional harus
melalui emapt langkah yaitu
1.
Menentukan
standar kinerja
2.
Mengukur
kinerja actual
3.
Mengidentifikasi
deviasi dari standara yang telah ditentukan
4.
Menginisiasi
aksi korektif
Tiga jenis system control operasional adalah budget,
schedule dan factor keberhasilan kunci
Budget adalah
rencana alokasi sumber daya yang membantu manager mengkoordinasikan operasional
dan control manajerial fasilitas dari kinerja. Budget tidak mengontrol
segalanya. Budget hanyalah standar untuk mengukur aksi dan sebagai dasar
negosiasi permintaan sumberdaya jangka pendek dalam mengimplementasikan
strategi di level operasional. Ada tiga jenis budget secara umum dalam system
control budget yaitu pendapatan, modal dan pengeluaran.
Budget
pendapatan/ revenue memberi informasi penting kepada manajemen harian terhadap
sumber daya keuangan dan feedback tentang berjalan atau tidaknya strategy.
Budget revenue penting khusunya sebagai alat mendapatkan peringatan didni
tentang keefektifan strategi perusahaan
Budget modal
menggambarkan pengeluaran khusus untuk pabrik, peralatan, mesin dan asset serta
modal lainnya yang diperlukan selama periode anggaran.
Dua anggaran
tambahan – budget tunai dan balance sheet budget - sering dipakai untuk mengontrol penggunaan
sumber modal.
Sistem
penganggaran memberikan gambaran terintegrasi dari operasional perusahaan
secara keseluruhan.
Gambar 11-2
Sistem
Penganggaran yang lazim digunakan untuk implementasi strategi
![]() |
|||
Scheduling/
penjadwalan adalah alat perencanaan untuk mengalokasikan sumber daya yang
berbatas wakttu atau mengurutkan kegiatan yang saling tergantung.
Faktor-faktor
sukses kunci yang difokuskan pada kinerja internal meliputi (1) produktivitas
yang meningkat (2) semangat juang pegawai yang tinggi (3) kualitas layanan/
produk yang tinggi (4) pendapatan yang meningkat per saham (5) pertumbuhna
dalam pasar modal (6) pemenuhan/ kelengkapan fasilitas baru. Masing-masing
kunci sukses harus memiliki indicator kinerja yang terukur.
Penganggaran,
penjadwalan dan pengawasan factor kebrhasilan kunci merupakan sarana penting
dalam implementasi strategi pengendalian/ control di level operasional.
Gambar
11 – 3
Kunci
sukses dan factor di perusahaan LOTUS
|
Kunci Sukses
|
Indikator dan
Ukuran Penilaian
|
|
|
|
a.
Siap antar
c.
Layanan Pengiriman tertunda
|
|
|
|
|
Contoh Faktor kunci dan indicator
nya di lembaga pendidikan tinggi
|
Faktor Kunci
|
Indikator
|
|
SDM
(guru dan staf) yang produktif
|
a.
Kinerja sesuai dengan target, dalam konteks waktu
dan capaian kerja.
b.
Dapat meminimalisir pelanggaran dalam melakukan
kerja atau sama sekali tidak pernah melanggar.
c.
Mampu mengembangkan potensi dan kreativitasnya
sehingga termasuk tipe pekerja yang profesional, bukan analytical obsever maupun unfocused
worker.
|
|
Menjamin
mutu lembaga secara internal dan eksternal secara berkelanjutan.
|
a.
Mampu memperoleh akreditasi dengan predikat
terbaik, baik oleh lembaga akreditasi nasional maupun internasional.
b.
Banyak lembaga yang memiliki segmen pasar sejenis
maupun tidak yang melakukan benchmarking sebagai upaya peningkatan mutu
mereka. Terbukti bahwa lembaga ini mampu menjadi contoh dan panutan bagi
lembaga lain.
|
|
Keluaran
yang memiliki nilai kebermanfaatan yang tinggi.
|
a.
Banyak lulusan yang dipekerjakan oleh perusahaan
nasional maupun internasional, lulusan terserap 100% oleh lapangan pekerjaan.
b.
Lulusan mampu berkontribusi bagi pembangunan
secara lokal maupun nasional dan menciptakan lapangan kerja.
c.
Memiliki peminat yang tinggi ditandai dengan
banyaknya calon mahasiswa yang mendaftar pada saat PMB.
|
Menggunakan Sistem Pengendalian
Operasional: Memonitor Kinerja dan Mengevaluasi Penyimpangan
Sistem
pengendalian operasional membutuhkan standar kinerja. Sejak strategi
diimplementasikan, informasi penyimpangan dari standar harus diperoleh tepat
waktu sehingga penyebab penyimpangan dapat ditentukan dan tindakan korektif/
perbaikan dapat dilakukan.
Tabel 11-4
mengilustrasikan laporan sederhana yang menghubungkan status terkini indikator
kinerja kunci dan strategi perusahaan. Indikator ini menunjukkan kemajuan
setelah dua tahun dari strategi lima tahun yang dimaksudkan untuk membedakan
perusahaan sebagai penyedia produk berkualitas tinggi yang berorientasi pada
layanan pelanggan. Perhatian Manajemen adalah untuk membandingkan kemajuan saat
ini dengan kemajuan yang diharapkan. Penyimpangan saat ini dapat memberikan dasar
untuk memeriksa tindakan yang akan disarankan (biasanya disarankan oleh manajer
langsung) dan untuk memfinalisasi keputusan tentang perubahan atau penyesuaian
dalam operasi perusahaan.
Dari tabel
11-4 tampak bahwa perusahaan mempertahankan kontrol struktur biaya. Memang,
lebih cepat dari jadwal pada pengurangan overhead. Perusahaan sudah maju dalam
target siklus pengiriman, sementara sedikit di bawah target rasio personel
layanan penjualan. Pengembalian barang tampak ok, meskipun kinerja produk dibandingkan
spesifikasi di bawah standar. Penjualan per karyawan dan perluasan lini produk
yang lebih cepat dari jadwal. Tingkat ketidakhadiran di daerah layanan pada
target., Tapi tingkat turnover lebih tinggi dari yang ditargetkan. Pesaing
tampaknya memperkenalkan produk lebih cepat dari yang diharapkan
Setelah
penyimpangan dan penyebabnya diidentifikasi, implikasi dari penyimpangan untuk
keberhasilan akhir dari strategi harus dipertimbangkan. Sebagai contoh,
perluasan lini produk yang cepat seperti yang ditunjukkan dalam gambar 11-04
mungkin merupakan respon terhadap peningkatan laju ekspansi produk pesaing.
Pada saat yang sama, kinerja produk masih rendah, dan sedangkan siklus
instalasi sedikit di atas standar (meningkatkan layanan pelanggan), rasio pelayanan
kepada tenaga penjualan di bawah target rasio. Berkontribusi pada rasio
subStandar (dan mungkin mencerminkan kunci komitmen organisasi untuk layanan
pelanggan) adalah turnover personel layanan pelanggan yang sangat tinggi
Penurunan cepat dalam biaya tidak langsung mungkin berarti bahwa integrasi
administrasi layanan pelanggan dan persyaratan pengembangan produk telah
dipotong terlalu cepat.
|
Key success factor
(Faktor kunci keberhasilan)
|
Objective assumption or budget
(Asumsi tujuan atau anggaran)
|
Forecast performance at this time
(perkiraan kinerja waktu ini)
|
Current performance
(Kinerja saat ini)
|
Current deviation
(Deviasi saat ini)
|
Analysis
|
|
Cost
control: Ratio of indirect overhead costs to direct field and labor cost
(Kontrol biaya:Rasio biaya
tidak langsung ke lapanganlangsung danbiaya tenaga kerja)
|
10%
|
15 %
|
12%
|
+3
|
Are
we moving too fast or is there more unnecessary overhead than was originally
thought?
(Apakah kita
bergerak terlalu cepat atau ada biaya overhead yang tidak perlu lebih dari
yang dipikirkan di awal?)
|
|
Gross
profit (Laba kotor)
|
39%
|
40%
|
40%
|
0%
|
|
|
Customer
service: installation cycle in day
(Layanan
pelanggan: siklus instalasi per hari)
|
25 days
|
3.2 day
|
2.7 day
|
+0.5
|
Can
this progress be maintained?
(Dapatkah kemajuan ini dipertahankan?
|
|
Product
quality: percentage of products returned
(Kualitas produk: persentase
produk yang dikembalikan)
|
1,0%
|
2,0%
|
2,1%
|
-0.1%
(Behind)
|
Why are we behind here? how can we maintain the
installations cycle progress?
(Mengapa kita di belakang ? bagaimana kita bisa menjaga kemajuan siklus
instalasi?)
|
|
Product
performance versus specification
(Kinerja produkdibandingkanspesifikasi)
|
100%
|
92%
|
80%
|
-12%
(Behind)
|
|
|
Marketing:
monthly sales per employee
(Marketing: penjualan bulanan per karyawan)
|
$12,500
|
$11,500
|
$12,100
|
+$600
(Ahead)
|
Good
Progress. Is it creating any problems to support
(Kemajuan Baik. Apakah
menciptakan masalah untuk dukungan)
|
|
Expansion
of product line
(Perluasan
lini produk)
|
6
|
3
|
5
|
+2
(Ahead)
|
Are
the products ready? Are the perfect standard met?
(Apakahproduksiap?Apakah memenuhi standar yang sempurna?
|
|
Employee
morale in service area: absenteeism rate turnover rate
(Semangat kerja karyawandi wilayah layanan: tingkat
turnover tingkat ketidakhadiran)
|
2,5%
5%
|
3.0%
10%
|
3.0%
15%
|
On target
-8
(Behind)
|
Looks
like a problem! Why are we so far behind?
(Sepertinyamasalah!Mengapa kita begitujauh di
belakang?)
|
|
Competition:
new product introductions (average number)
(Kompetisi: pengenalan
produk baru(rata-rata)
|
6
|
3
|
6
|
-3
(Behind)
|
Did
we underestimate timing? What are the implications for our basic assumption
(Apakah kita meremehkan waktu? Apa implikasi
bagi asumsidasar kita)
|
Informasi ini
memberikan beberapa pilihan kepada manajer operasi. Mereka mungkin
menghubungkan penyimpangan dengan ketidaksesuaian di internal. Dalam kasus ini,
mereka dapat membuat skala prioritas atas atau bawah. Sebagai contoh, mereka
mungkin memutuskan untuk melanjutkan seperti yang direncanakan dalam menghadapi
persaingan dan untuk menerima atau bertahap memperbaiki situasi layanan
pelanggan. Kemungkinan lain adalah merumuskan strategi atau komponen strategi
dalam menghadapi persaingan yang meningkat pesat. Sebagai contoh, perusahaan
mungkin memutuskan untuk lebih menekankan pada produk yang terstandarisasi atau
yang harganya lebih murah untuk mengatasi masalah layanan pelanggan dan
mengambil keuntungan dari tenaga penjualan yang ambisius.
Ini hanyalah
salah satu dari banyak kemungkinan interpretasi tabel 11-4. Yang penting di
sini adalah kebutuhan penting untuk memonitor kemajuan terhadap standar dan
memberikan perhatian serius dan mendalam pada penyebab penyimpangan yang
diamati dan respon yang paling tepat terhadap deviasi tersebut.
Evaluasi
tersebut sesuai untuk subunit suatu perusahaan, kelompok produk, dan unit
operasi. Budget, jadwal, dan sistem kontrol operasi dengan target kinerja dan
standar terkait dengan rencana strategis pantas mendapat perhatian untuk
mendeteksi dan mengevaluasi penyimpangan. Evaluasi biasanya dilakukan per
kuartal (empat bulan) tapi mungkin juga bulanan. Manajer operasi biasanya
mereview kemajuan setahun terhadap angka dianggarkan. Setelah penyimpangan
dievaluasi, sedikit penyesuaian dapat dilakukan untuk menjaga kemajuan,
pengeluaran, atau faktor lain sejalan dengan strategi kebutuhan yang diprogram.
Dalam kejadian penyimpangan ekstrim - umumnya dikarenakan oleh perubahan yang
tak terduga - manajemen perlu waspada terhadap kemungkinan perlunya merevisi
anggaran, mempertimbangkan kembali rencana fungsional tertentu yang terkait
dengan pengeluaran yang dianggarkan, atau memeriksa unit terkait dan
efektivitas manajer mereka
Tingkat
penyimpangan yang dapat diterima harus disebutkan; jika tidak, proses
pengendalian akan menjadi beban administratif yang berlebihan. Standar tidak
boleh dianggap sebagai sesuatu mutlak karena perkiraan yang digunakan untuk
merumuskannya biasanya didasarkan pada data historis yang ada setelah ada
fakta. Selain itu, standar mutlak (mebuat peralatan bekerja 100 persen dari
waktu atau memenuhi kuota 100 persen) tidak membuat ketersediaan akan
variabilitas. Standar juga sering berasal dari rata-rata, menurut definisi,
mengabaikan variabilitas. Kesulitan-kesulitan ini menunjukkan kebutuhan untuk
mendefinisikan rentang deviasi yang dapat diterima dari angka anggaran atau
indikator kunci keberhasilan strategis. Pendekatan ini sangat membantu dalam
menghindari kesulitan administrasi, mengakui variabilitas pengukuran,
mendelegasikan kewenangan yang lebih realistis untuk keputusan jangka pendek
kepada manajer operasional dan meningkatkan motivasi.
Beberapa
perusahaan menggunakan pemicu untuk klarifikasi standar khususnya dalam
memantau faktor-faktor kunci keberhasilan. Sebuah titik pemicu adalah tingkat
penyimpangan dari indikator kunci atau figur (seperti tindakan pesaing atau
kategori biaya kritis) yang diidentifikasi manajemen dalam proses perencanaan
yang mewakili baik ancaman utama atau kesempatan yang tidak biasa. Ketika titik
itu tercapai, manajemen segera diubah (dipicu) untuk mempertimbangkan
penyesuaian yang diperlukan dalam strategi perusahaan. Strategi dalam tindakan
11-3 menjelaskan salah satu pendekatan untuk mengontrol. Beberapa perusahaan
mengambil ide ini untuk melangkah maju
dan mengembangkan satu atau lebih dari rencana darurat yang akan dilaksanakan
ketika titik pemicu telah ditentukan. Rencana kontinjensi ini mengarahkan
kembali prioritas dan tindakan secara cepat sehingga waktu reaksi yang berharga
tidak terbuang pada penilaian administrative deviasi yang ekstrim.
Memperbaiki
penyimpangan dalam kinerja membawa seluruh tugas manajemen ke dalam suatu
fokus. Manajer dapat memperbaiki penyimpangan tersebut dengan mengubah
tindakan. Mereka juga dapat menghilangkan kinerja yang buruk dengan mengubah
bagaimana hal tersebut dilakukan, dengan mempekerjakan atau pelatihan ulang
bagi para pekerja, dengan mengubah tugas pekerjaan, dan sebagainya. Memperbaiki
kesalahan dapat melibatkan semua fungsi, tugas, dan tanggung jawab manajer
operasional, sehingga dapat membuat keputusan dan penyesuaian yang diperlukan
untuk menerapkan strategi saat ini.
Contoh Kasus Pengendalian
Operasional di Perusahaan Listrik Westinghouse
Wall street tidak dapat
memaafkan kesalahan perusahaan listrik Westinghouse di masa lalu. Taruhan buruk
pada harga uranium mengancam tutupnya perusahaan pada pertengahan 1970-an. Pada
tahun 1970 kerugian berasal dari perumahan berpenghasilan rendah, bisnis mail
order, dan sebagainya. Perusahaan
mengambil alih pasar pembangkit listrik tenaga nuklir dan melihatnya menghilang di
tahun 1978. Bahkan salah satu akuisisi terbesar di awal tahun1920-an, pembuat
robot Unimation, bangkrut.
Apa yang dilakukan perusahaan
berusia 102 tahun ini? Mempertahankan Elektronik, pembangkit listrik, broadcasting, keuangan, dan pembotolan
soda, diantara yang lain. Kombinasi yang aneh (meskipun jelas dapat berjalan),
warisan dekade diversifikasi.
Durable Westinghouse
adalah salah satu dari 22 perusahaan yang muncul dalam daftar Forbes 100
perusahaan terbesar AS 1971 dan 1987. Tenaga kerja turun menjadi 117.000 dari
pada tahun 1974 naik 199.000, dan peningkatan produktivitas yang telah berjalan
6 persen lebih per tahun. Dari tahun 1985 sampai 1987, divestasi terus
penjualan stabil, laba bersih naik 22 persen, untuk 739 juta dolar, dan
pendapatan utama per saham melonjak 45 persen menjadi 5.12 dolar, dan
perusahaan terus membeli kembali saham.
Manajer Westinghouse
memiliki tiga target tahunan dasar yang memberikan kontrol operasional: 8,5
persen pertumbuhan tahunan pendapatan, dua digit per saham keuntungan
pendapatan tahunan, dan ROE dari 18 persen menjadi 21 persen.
Sebuah divisi yang
meleset dari sasaran ini selama dua tahun menjadi kandidat untuk divestasi.
Dengan cara ini strategi perusahaan mempertahankan kontrol operasional atas
prospek jangka panjang bagi perusahaan secara keseluruhan
Ringkasan
Dua perspektif
fundamental – pengendalian strategis dan pengendalian operasional- memberikan
dasar untuk merancang sistem kontrol strategi. Kontrol Strategis dimaksudkan
untuk mengarahkan perusahaan menuju tujuan strategis jangka panjang. Kontrol
Premise, kontrol pelaksanaan, pengawasan strategis, dan kontrol kewaspadaan
khusus adalah jenis pengendalian strategis. Semua itu dirancang untuk memenuhi
kebutuhan manajemen untuk memilih strategi yang dilaksanakan, mendeteksi
masalah mendasar, dan membuat penyesuaian yang diperlukan. Pengendalian
strategis ini dihubungkan dengan asumsi lingkungan dan persyaratan operasional
kunci yang diperlukan agar implementasi strategi berhasil.
Sistem
pengendalian operasional mengidentifikasi standar kinerja dengan alokasi dan
penggunaan keuangan, fisik, dan sumber daya manusia perusahaan dalam mengejar
strategi. Anggaran, jadwal, dan faktor-faktor kunci keberhasilan adalah sarana
utama pengendalian operasional
Sistem
pengendalian operasional memerlukan evaluasi yang sistematis dari kinerja
terhadap standar atau target yang telah ditentukan. Sebuah perhatian penting di
sini adalah identifikasi dan evaluasi penyimpangan kinerja, dengan perhatian
penuh pada penentuan alasan dan implikasi strategik untuk deviasi yang diamati
sebelum manajemen bereaksi Beberapa perusahaan menggunakan titik pemicu dan
rencana kontijensi dalam proses ini.
Pentingnya
budget schedules dan factor sukses utama untuk operation control dan evaluasi
dapat dijelaskan sebagai berikut
Dalam kontrol
operasional dan evaluasi, rencana digunakan sebagai data awal yang dipakai
untuk mengumpulkan informasi yang akurat tentang bentuk-bentuk yang akan
diberlakukan dalam perusahaan antara lain: kinerja karyawan, produk-produk yang
disediakan di perusahaan dan langkah strategi yang diberlakukan untuk dapat
mencapai target.
Kontrol utama
di sebuah perusahaan adalah siklus biaya yang digunakan, tentang bagaimana
kelebihan dan kekurangan, tentang target yang dipilih. Anggaran, jadwal, dan sistem-sistem
pengendalian operasional lain yang target dan standar kinerjanya terkait
terkait dengan rencana strategik layak menerima perhatian seperti ini dalam
mendeteksi dan mengevaluasi penyimpangan. Penyimpangan saat ini adalah
kepentingan tertentu karena yang memberikan dasar untuk memeriksa tindakan yang
disarankan (biasanya disarankan oleh manajer langsung ) dan untuk menyelesaikan
keputusan tentang perubahan atau penyesuaian-penyesuaian dalam operasi
perusahaan.
Evaluasi ini
biasanya dilakukan setiap kuartal tetapi mungkin juga malah setiap bulan.
Manajer operasional biasanya memeriksa kemajuan sampai saat ini (year-to-date
progress) dibandingkan dengan angka yang dianggarkan. Setelah penyimpangan
dievaluasi, penyesuaian kecil dapat dilakukan untuk menjaga agar kemajuan,
pengeluaran, atau faktor-faktor lain tetap sesuai dengan kebutuhan strategi
yang telah diprogramkan. Dalam hal terjadi penyimpangan ekstrim yang tidak
biasa –umumnya disebabkan oleh perubahan tak terduga- manajemen diingatkan akan
kemungkinan perlunya merevisi anggaran, mempertimbangkan kembali
rencana-rencana fungsional tertentu yang terkait dengan pengeluaran yang
dianggarkan, atau menelaah unit-unit yang bersangkutan serta efektivitas para
manajernya.
Tingkat
penyimpangan yang dapat diterima harus disebutkan; jka tidak, proses
pengendalian akan menjadi beban administratif yang berlebihan. Standar tidak
boleh dipandang sebagai hal yang absolut, karena estimasi yang digunakan untuk
merumuskan mereka biasanya didasarkan pada data historis, yang berdasarkan
definisi adalah fakta yang sudah terjadi (after the fact). Hal-hal ini
mengisyaratkan perlunya menetapkan kisaran (ranges) penyimpangan (deviasi) pada
angka-angka atau indikator kunci keberhasilan strategik yang dianggarkan.
Ancangan ini membantu menghindari kesulitan administratif, dalam mengenali
variabilitas pengukuran, dalam mendelegasikan wewenang yang lebih realistik
untuk keputusan jangka pendek kepada para manajer operasional, dan dalam
meningkatkan motivasi.
Beberapa
perusahaan menggunakan titik pemicu (trigger points) untuk klarifikasi standar,
khususnya dalam memantau FPK. Titik pemicu adalah tingkat penyimpangan suatu
indikator atau angka kunci (seperti tindakan pesaing atau kategori biaya
penting) yang dalam proses perencanaan diidentifikasi oleh manajemen sebagai
gambaran peluang atau ancaman besar. Bila titik ini dicapai, manajemen dengan
segera diingatkan (dipicu) untuk mempertimbangkan penyesuaian yang diperlukan
dalam strategi perusahaan
DAFTAR RUJUKAN
Pearce, John A dan Robinson, Richard B. 1991. Strategic Management: Formulation,
Implementation, and Control. Bab 11. USA: IRWIN

Tidak ada komentar:
Posting Komentar